Senin, 12 Mei 2014

Kriptografi: Teknik Pengamanan Data di Dunia Maya

Kriptografi: Teknik Pengamanan Data di Dunia Maya

Akhir-akhir ini masyarakat dunia dihebohkan dengan bocoran rahasia penyadapan telepon chating dan email serta aktifitas lain di internet oleh seorang kontraktor di SNA (NationaScurity Agency). Sedikit perlu diketahui bahwa Snowden adalah karyawanCIA yang dikontrak NSA untuk mengurus sistem PRISM yang belakangan dibocorkannya. MOTIF dibalik pembocoran itu juga tidak jelas.
Dalam artikel ini saya akan sedikit berbagi agar para pembaca tidak terlalu phobia dengan adanya berita penyadapan di internet ini. Memang secara khasat mata sehari-hari kita sudah memberikan data dan informasi kita di internet melalui akun facebook,email,atau akun kompasiana yang telah terverifikasi. Konsekuensinya adalah data kita sudah diketahui orang lain yang pastinya admin server tempat kita mendaftar sudah tahu data-data kita.
Dalam perjalanan data-data yang kita kirim, ada saja orang-orang yang akan menyadap data kita. Para ahli keamanan jaringan telah mengetahui masalah ini sejak dulu. Sebelum adanya internet penyadapan dan pencurian informasi sudah lama dilakukan orang. Terutama pada saat peperangan, pencurian dokumen dan strategi perang dilakukan oleh mata-mata atau spionase yang menjadi pengkhianat dan bekerja pada pihak musuh.
Dalam kasus Snowden ini dia bertindak sebagai wistle blower atau orang yang membocorkan rahasia agar kita merasa tidak aman dan merasa takut disadap saat kita berinteraaksi di dunia maya atau internet. Apalagi bagi negara-negara yang lembaga negaranya merasa disadap oleh pihak Amerika merasa kecolongan dengan sistem keamanan data yang mereka miliki samapai-sampai bisa disadap. Tak ayal negeri kita juga nerasa kecolongan dengan kasus penyadapan presiden SBY .
Kembali ke topik permasalahan, apakah kita harus ketakutan dan merasa tidak aman di internet. Ya waspada boleh saja tapi taklah membuat kita phobia dan tak mau lagi menggunakan alat komunikasi dan internet. Lagi pula kenapa kita mesti takut disadapb Amerika kalau kita tak membuat kejahatan atau terorisme di internet.
Dalam jaringan komputer ada yang dinamakan Kriptografi. Kriptografi ini adalah suatu cara untuk mengubah data menjadi bentuk lain (enkripsi) atau istilah awamnya adalah mengubah menjadikode rahasia atau bentuk sandi-sandi yang sulit untuk dipecahkan (dekripsi). Yang bisa memecahkan kode ini hanya si pemilik data dan si penerima yang valid atau yang benar-benar berhak atas data itu.
Kriptografi berasal dari bahasa yunani, menurut bahasa dibagi menjadi dua kripto dan graphia, kripto berarti secret (rahasia) dan graphia berarti writing (tulisan). Menurut teminologinya kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan ketika pesan di kirim dari suatu tempat ketempat yang lain.
Menurut catatan sejarah, kriptografi sudah digunakan oleh bangsa Mesir sejak 4000 tahun yang lalu oleh raja-raja Mesir pada saat perang untuk mengirimkan pesan rahasia kepada panglima perangnya melalui kurir-kurinya. Orang yang melakukan penyandian ini disebut kriptografer, sedangkan orang yang mendalami ilmu dan seni dalam membuka atau memecahkan suatu algoritma kriptografi tanpa harus mengetahui kuncinya disebut kriptanalis.
Seiring dengan perkembangan teknologi, algoritma kriptografi pun mulai berubah menuju ke arah algoritma kriptografi yang lebih rumit dan kompleks. Kriptografi mau tidak mau harus diakui mempunyai peranan yang paling penting dalam peperangan sehingga algoritma kriptografi berkembang cukup pesat pada saat Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Menurut catatan sejarah, terdapat beberapa algoritma kriptografi yang pernah digunakan dalam peperangan, diantaranya adalah ADFVGX yang dipakai oleh Jerman pada Perang Dunia I, Sigaba/M-134yang digunakan oleh Amerika Serikat pada Perang Dunia II, Typex oleh Inggris, dan Purple oleh Jepang. Selain itu Jerman juga mempunyai mesin legendaris yang dipakai untuk memecahkan sandi yang dikirim oleh pihak musuh dalam peperangan yaitu, Enigma.
Tujuan kriptografi
Algoritma kriptografi yang baik tidak ditentukan oleh kerumitan dalam mengolah data  atau  pesan  yang  akan  disampaikan. Ada empat tujuan dari ilmu kriptografi, yaitu :
  • Kerahasiaan. Pesan (plaintext) hanya dapat dibaca oleh pihak yang memliki kewenangan.

  • Autentikasi. Pengirim pesan harus dapat diidentifikasi dengan pasti, penyusup harus dipastikan tidak bisa berpura-pura menjadi orang lain.

  • Integritas. Penerima pesan harus dapat memastikan bahwa pesan yang dia terima tidak dimodifikasi ketika sedang dalam proses transmisi data.

  • Non-Repudiation. Pengirim pesan harus tidak bisa menyangkal pesan yang dia kirimkan.
Setiap server sudah menerapkan kriptografi untuk mengamankan data client mereka. Apalagi untuk transaksi perbankan mereka telah menerapkan SSL 128 bit. SSL atau Secure Sockets Layer adalah sebuah protokol keamanan data yang digunakan untuk menjaga pengiriman data web server dan pengguna situs web tersebut. Butuh puluhan tahun untuk bisa memecahkan kode SSL ini. Kecuali kalau data itu sengaja dijual atau dibocorkan oleh pemilik web server sendiri.
Jadi dengan teknik kriptografi ini segala pengiriman atau transfer data didunia maya bisa dikatakan aman. Tanpa adanya pihak dalam yang sengaja menjual atau membocorkan data-data itu untuk kepentingan inteligent seperti yang dibocorkan oleh Snowden tadi.
Jadi tak usah terlalu takut disadap jika kita menggunakan internet secara sehat dan tidak melakukan kegiatan yang membahayakan dan merugikan diri sendiri, orang lain, bahkan negara atau pihak manapun juga.

SEJARAH LINEAR PROGRAMMING

LINEAR PROGRAMMING
SEJARAH
            Ide Linear Programming pertama kali dicetuskan oleh seorang ahli matematika asal Rusia bernama L.V. Kantorivich dalam bukunya yang berjudul ”MATHEMATICAL METHODS IN THE ORGANIZATION AND PLANNING OF PRODUCTION”. Dengan buku ini, ia telah merumuskan pertama kalinya persoalan “Linear Programming”. Namun, cara-cara pemecahan persoalan in di Rusia tidak berkembang dengan baik dan ternyata para ahli di negara Barat dan AS yang menggunakan cara ini dimanfaatkan dengan baik.
            Pada tahun 1947, seorang ahli matematika dari AS yang bernama George B. Dantzig menemukan suatu cara untuk memecahkan persoalan-persoalan linear programming. Cara pemecahan ini dinamakan ” Simplex Method”, yang diuraikan dalam bukunya ”LINEAR PROGRAMMING AND EXTENTION”. Selanjutnya teori ini berkembang pesat sekali terutama dibidang kemiliteran yang menyangkut optimisasi dalam strategi perang dan di bidang-bidang lainnya.
LINEAR PROGRAMMING (LP)
            Linear programming adalah teknik matematika yang dirancang untuk membantu manager dalam merencanakan dan membuat keputusan dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan perusahaan.
            Linear Programming memiliki empat ciri khusus, yaitu :
1.      Penyelesaian masalah mengarah pada pencapaian tujuan maksimisasi atau minimisasi.
2.      Kendala yang ada membatasi tingkat pencapaian tujuan
3.      Ada beberapa alternatif penyelesaian
4.      Hubungan matematis bersifat linier
Untuk membentuk suatu model linear programming perlu diterapkan asumsi-asumsi dasar, yaitu :
1.      Linearity
Fungsi obyektif dan kendala haruslah merupakan fungsi linier dan variabel keputusan. Hal ini akan mengakibatkan fungsi bersifat proporsional dan additif, misalnya untuk memproduksi 1 kursi dibutuhkan waktu 5 jam, maka untuk memproduksi 2 kursi dibutuhkan waktu 10 jam.
2.      Divisibility
Nilai variabel keputusan dapat berupa bilangan pecahan. Apabila diinginkan solusi berupa bilangan bulat (integer), aka harus digunakan metoda untuk integer programming.
3.      Non negativity variable
Nilai variabel keputusan haruslah tidak negatif ( ³ 0)
4.      Certainty
Semua konstanta (parameter) diasumsikan mempunyai nilai yang pasti. Bila nilai-nilai parameternya probabilistik, maka harus digunakan formulasi pemrograman masalah stokastik.
            Pada umumnya persoalan-persoalan yang dipecahkan dalam linear programming, yaitu :
a.       Allocation Problem
Ini merupakan pemecahan dalam alokasi bahan-bahan / barang dalam produksi
b.      Blending Problem
Ini merupakan cara pemecahan persoalan dari berbagai bahan campuran yang masing-masing unit dipecahkan dan digabung (blending) untuk menghasilkan output.
c.       Persoalan Transportasi
Ini merupakan pemecahan persoalan yang menyangkut adanya unit/barang/pasokan dan lain-lain pada beberapa tempat yang akan dipindahkan ke beberapa tempat lainnya. 
d.      Persoalan Personil
Ini merupakan penempatan personil sesuai dengan jabatan/tempatnya (assigment problem).

Contoh Kasus dan penerapan metode SAW (Simple Additive Weighting)



Contoh Kasus dan penerapan metode SAW (Simple Additive Weighting)

1.             Definisi SAW
Metode SAW merupakan metode yang juga dikenal dengan metode penjumlahan berbobot, Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut (Fishburn, 1967) (MacCrimmon, 1968).
Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.  Metode ini merupakan metode yang paling terkenal dan paling banyak digunakan dalam menghadapi situasi Multiple Attribute Decision Making (MADM). MADM itu sendiri merupakan suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu.
ada beberapa tahapan untuk menyelesaikan suatu kasus menggunakan metode SAW ini.
1.  Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan,   yaitu Ci.
2.  Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.
3.  Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria(Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.
4.  Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai)sebagai solusi.
Contoh Kasus :
Seorang perusahaan akan melakukan rekrutmen kerja terhadap 5 calon pekerja untuk posisi operator mesin. Posisi yang saat ini luang hanya ada 2 posisi. Nah dengan metode SAW kita diharuskan menentukan calon pekerja tersebut.
Sebelum kita dibingungkan oleh itungan matematika kita tentukan dulu mana yang menjadi kriteria benefit dan kriteria cost.
v  Kriteria benefit-nya adalah
-      Pengalaman kerja (saya simbolkan C1)
-      Pendidikan (C2)
-      Usia (C3)
v  Sedangkan kriteria cost-nya adalah
-      Status perkawinan (C4)
-      Alamat (C5)
Kriteria dan Pembobotan
Teknik pembobotan pada criteria dapat dilakukan dengan beragai macam cara dan metode yang abash. Pase ini dikenal dengan istilah pra-proses. Namun bisa juga dengan cara secara sederhana dengan memberikan nilai pada masing-masing secara langsung berdasarkan persentasi nilai bobotnya. Sedangkan untuk yang lebih lebih baik bisa digunakan fuzzy logic. Penggunaan Fuzzy logic, sangat dianjurkan bila kritieria yang dipilih mempunyai sifat yang relative, misal Umur, Panas, Tinggi, Baik atau sifat lainnya.
Di tahap ini kita mengisi bobot nilai dari suatu alternatif dengan kriteria yang telah dijabarkan tadi. Perlu diketahui nilai maksimal dari pembobotan ini adalah ‘1’
Calon Pegawai
Kriteria
C1
C2
C3
C4
C5
A1
0,5
1
0,7
0,7
0,8
A2
0,8
0,7
1
0,5
1
A3
1
0,3
0,4
0,7
1
A4
0,2
1
0,5
0,9
0,7
A5
1
0,7
0,4
0,7
1
Pembobotan (w)
Pembobotan ini ialah pembobotan tiap-tiap kriteria. Berdasarkan pemahaman saya pembobotan ini ialah pembobotan atas suatu kriteria. Jadi jika kita memilih istri maka berdasarkan agama dan wajah maka kita harus mengutamakan agama maka agama kita beri bobot lebih tinggi daripada wajah.
Kriteria
Bobot
C1
0,3
C2
0,2
C3
0,2
C4
0,15
C5
0,15
Total
1
Tabel pertama (pembobotan alternatif terhadap kriteria) kita ubah kedalam bentuk matriks. Nah dibawah ini penampakannya.
0,5
1
0,7
0,7
0,8
0,8
0,7
1
0,5
1
1
0,3
0,4
0,7
1
0,2
1
0,5
0,9
0,7
1
0,7
0,4
0,7
1
Sampai tahap ini saya sarankan anda mulai membaca doa agar tidak kebingungan nantinya hehehehe
Pertama kita ingat-ingat kembali kriteria benefitnya yaitu (C1, C2 dan C3). Untuk normalisai nilai, jika faktor kriteria benefit digunakanan rumusan
Rii = ( Xij / max{Xij})
Dari kolom C1 nilai maksimalnya adalah ‘1’ , maka tiap baris dari kolom C1 dibagi oleh nilai maksimal kolom C1
R11 = 0,5 / 1 = 0,5
R21 = 0,8 / 1 = 0,8
R31 = 1 / 1 = 1
R41 = 0,2 / 1 = 0,2
R51 = 1 / 1 = 1
Dari kolom C2 nilai maksimalnya adalah ‘1’ , maka tiap baris dari kolom C2 dibagi oleh nilai maksimal kolom C2
R12 = 1 / 1 = 1
R22 = 0,7/ 1 = 0,7
R32 = 0,3 / 1 = 0,3
R42 = 1 / 1 = 1
R52 = 0,7 / 1 = 0,7
Dari kolom C3 nilai maksimalnya adalah ‘1’ , maka tiap baris dari kolom C3 dibagi oleh nilai maksimal kolom C3
R13 = 0,7 / 1 = 0,7
R23 = 1/ 1 = 1
R33 = 0,4 / 1 = 0,4
R43 = 0,5 / 1 = 0,5
R53 = 0,4 / 1 = 0,4
Nah sekarang ingat-ingat kembali kriteria costnya yaitu (C4 dan C5). Untuk normalisai nilai, jika faktor kriteria cost digunakanan rumusan
Rii = (min{Xij} /Xij)
Dari kolom C4 nilai minimalnya adalah ‘0,5’ , maka tiap baris dari kolom C5 menjadi penyebut  dari  nilai maksimal kolom C5
R14 = 0,5/ 0,7 = 0,714
R24 = 0,5 / 0,5 = 1
R34 = 0,5 / 0,7 = 0,714
R44 = 0,5 / 0,9 = 0,556
R54 = 0,5 / 0,7  = 0,714
Dari kolom C5 nilai minimalnya adalah ‘0,7’ , maka tiap baris dari kolom C5 menyadi penyebut dari nilai maksimal kolom C5
R15= 0,7/ 0,8 = 0,875
R25 = 0,7 / 1= 0,7
R35 = 0,7 / 1= 0,7
R45 = 0,7 / 0,7 = 1
R55= 0,7/ 1= 0,7
Masukan semua hasil penghitungan tersebut kedalam tabel yang kali ini disebut tabel faktor ternormalisasi
0,5
1
0,7
0,714
0,875
0,8
0,7
1
1
0,7
1
0,3
0,4
0,714
0,7
0,2
1
0,5
0,556
1
1
0,7
0,4
0,714
0,7
Setelah mendapat tabel seperti itu barulah kita mengalikan setiap kolom di tabel tersebut dengan bbot kriteria yang telah kita deklarasikan sebelumnya. Yah kalo di internet-internet sih rumusnya kayak gini.
d
Nah tambah bingung atau tambah jelas sodara-sodara kalo masih bingung liat aja itung itungan ane dibawah ini.
A1 =  (0,5 * 0,3) + (1 * 0,2) + (0,7 * 0,2 ) + (0, 714 * 0,15) + (0, 875 * 0,15)
A1 = 0,72835
A2 =  (0,8  * 0,3) + (0,7 * 0,2) + (  1* 0,2 ) + ( 1 * 0,15) + (0,7 * 0,15)
A2 =  0,835
A3 =  (1  * 0,3) + ( 0,3* 0,2) + ( 0,4 * 0,2 ) + (0,714 * 0,15) + (0,7 * 0,15)
A3 = 0,6521
A4 =  (0,2  * 0,3) + ( 1 * 0,2) + (  0,5* 0,2 ) + (0,556 * 0,15) + ( 1* 0,15)
A4 =  0,5934
A5 =  ( 1 * 0,3) + ( 0,7 * 0,2) + (0,4 * 0,2 ) + (0,714  * 0,15) + ( 0,7 * 0,15)
A5 =  0,7321
Nah dari perbandingan nilai akhir maka didapatkan nilai sebagai berikut.
A1 =  0,72835
A2 =  0,835
A3 =  0,6521
A4 =  0,5934
A5 = 0,7321
Maka alternatif yang memiliki nilai tertinggi dan bisa dipilih adalah alternatif A2 dengan nilai 0,835 dan alternatif A5 dengan nilai 0,7321.